INILAHCOM, San Francisco - Dalam sebuah wawancara, CEO Google Sundar Pichai menyebutkan bahwa artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan itu seperti listrik atau api, berguna tapi berbahaya.
Tak bisa dipungkiri, teknologi AI terus berkembang pesat. Tidak hanya Samsung meluncurkan AI baru, Bixby, asisten virtual yang telah ada seperti Alexa dan Google Assistant akhirnya tersedia pada produk speaker pintar.
Faktanya, dalam beberapa tahun ke depan, AI dipertimbangkan akan mengalami pertumbuhan pesat. Pasar AI diperkirakan akan mencapai US$23,4 miliar atau sekitar Rp310,6 triliun pada 2025.
Seiring semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang AI, muncul juga berbagai kekhawatiran tentang teknologi tersebut, mulai dari masalah yang praktis sampai masalah etika.
Untungnya, Pichai sadar bahwa teknologi yang canggih seperti AI juga harus digunakan dengan hati-hati.
"AI adalah salah satu hal paling penting yang tengah manusia kembangkan. AI lebih penting dari, saya tidak tahu, listrik atau api. (Walau api itu berguna) ia membunuh orang juga. Mereka belajar untuk mengendalikan api untuk keuntungan manusia, tapi kita juga harus tahu cara mengatasi bahayanya juga," kata Pichai seperti dikutip Android Authority.
CEO Google ini menyebutkan bahwa AI pada akhirnya akan memiliki peran penting dalam kemajuan peradaban manusia.
Memang, dia menyebutkan, boleh saja sebagian orang khawatir akan adanya AI. Namun, perlu ditemukan keseimbangan antara kegunaan AI dan apa yang membedakan manusia dengan robot.
Kamis, 25 Januari 2018
CEO Google: Kecerdasan Buatan Laksana Api
CEO Google: Kecerdasan Buatan Laksana Api
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar