INILAHCOM, Jakarta - Berlatar belakang sebagai negara yang memiliki predikat sangat rawan terhadap serangan siber, Cyber Security Indonesia (CSI) 2017 digelar. Acara ini menghadirkan pameran berbagai produk, teknologi serta jasa di sektor Cyber Security.
Bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), acara ini dikemas secara profesional dan diselenggarakan pada 6 dan 7 Desember 2017 oleh Tarsus Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang media, pameran dan konferensi berbasis business-to-business (B2B).
Indonesia merupakan pasar potensial bagi bisnis keamanan informasi dan keamanan cyber karena rawan terhadap serangan siber seperti malware, ransomware, ataupun aksi penyalahgunaan teknologi seperti hacking dan pencurian data.
Oleh sebab itu, pameran dan konferensi CSI 2017 diharapkan menjadi sarana terbaik untuk menjawab berbagai masalah terpenting dalam menjaga integritas keamanan informasi di tanah air.
"CSI 2017 akan menghadirkan penyedia solusi keamanan siber yang bersama dengan pemerintah, pakar IT, pengambil keputusan di sektor swasta, pembeli, hingga suplayer, dan tokoh-tokoh berpengaruh untuk bertemu untuk berdiskusi sekaligus berbisnis demi mengembangkan ketahanan Negara menghadapi serangan siber.” ujar Cheah Wai Hong, Portfolio Director CSI 2017.
Lebih detil, Hong juga menjelaskan bahwa CSI 2017 tidak hanya menghadirkan pameran produk dan teknologi, tetapi juga memberikan beragam insight dan pengetahuan seputar keamanan siber, teknologi dan penerapannya.
“CSI 2017 menghadirkan konferensi yang membahas beragam topik penting dan menarik seputar keamanan siber yang diisi oleh para praktisi dan profesional dari berbagai sektor,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar