Laman

Minggu, 03 Desember 2017

Baterai Smartphone Bisa Diisi Penuh dalam 12 Menit

Baterai Smartphone Bisa Diisi Penuh dalam 12 Menit

INILAHCOM, Seoul - Samsung kabarnya telah berhasil membuat baterai lithium-ion yang dapat bertahan lebih lama, sekaligus dapat mengisi daya lebih cepat.

Mengutip ZDNet, Samsung Advanced Institue of Technologi (SAIT) menciptakan baterai tersebut dengan cara mensintesis grafena, yakni alotrop karbon yang berbentuk lembaran datar tipis, di mana setiap atom karbon memiliki ikatan sp2 dan dikemas rapat dalam bentuk kisi kristal seperti sarang lebah.

Grafena yang awalnya berbentuk lembaran atom karbon disintesis menggunakan materi silika, sehingga berubah bentuk menjadi bola. Bola grafena ini kemudian digunakan sebagai bahan anoda dan katoda pada baterai lithium-ion.

Diengan ukuran yang sama, baterai yang terbuat dari grafena memiliki kapasitas 45 persen lebih banyak, dengan waktu isi ulang daya lima kali lebih cepat.

Artinya, jika pada umumnya baterai lithium ion membutuhkan waktu satu jam untuk diisi ulang penuh, maka lithium ion grafena terbaru milik Samsung hanya memerlukan waktu sekitar 12 menit.

Ketahanan baterai menjadi nilai tambah di mata pengguna smartphone. Mobilitas serta dinamika masyarakat menyebabkan pengguna mencari smartphone dengan kapasitas baterai yang besar atau tahan lama. Tujuannya, agar perangkat tersebut tidak cepat kehabisan daya.

Akan tetapi, besarnya kapasitas baterai biasanya berbanding lurus dengan waktu pengisian. Semakin besar daya baterai, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang. Padahal pengguna hanya memiliki sedikit waktu untuk mengisi penuh baterai smartphone mereka.

Penemuan Samsung ini tentu saja memberikan warna baru bagi industri smartphone ke depannya. Selain lebih hemat energi, baterai berbasis grafena dapat diciptakan lebih ramping dibandingkan lithium-ion biasa.

Hasilnya, smartphone dengan baterai berbasis grafena bisa lebih ramping dan ringan, namun kapasitas baterainya jauh lebih besar dibanding baterai yang digunakan smartphone yang beredar saat ini.

Meski demikian, sebelum diproduksi massal baterai berbasis grafena ini masih akan ditinjau ulang. Pasalnya, Samsung memang melakukan pengawasan lebih ketat pasca insiden ditariknya peredaran Galaxy Note 7 akibat masalah pada baterai.

Samsung dkabarnya telah mematenkan penemuannya ini ke Badan Paten Korea Selatan dan AS.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar