INILAHCOM, San Francisco - Kontroversi seputar upaya Rusia menggunakan Facebook untuk mengalihkan suara para pemilih pada Pilpres AS 2016, tampaknya tidak berpengaruh pada kinerja keuangan jejaring media sosial terbesar di dunia ini.
Facebook baru saja melaporkan hasil laba bersih dan pendapatan kuartalan yang lebih baik dari yang diperkirakan, seiring dengan upaya perusahaan tersebut untuk masuk ke iklan video.
Tercatat, saham Facebook telah naik sebanyak 60 persen sepanjang tahun ini.
Mengutip VOA News, pendapatan total Facebook dari iklan naik sebanyak 49 persen di kuartal ketiga menjadi US$10,14 miliar. Sekitar 88 persen dari pendapatan itu berasal dari iklan melalui ponsel.
Pada kuartal ketiga ini, para pengiklan untuk pertama kalinya bisa menampilkan iklan di video-video mandiri, di luar Lini Masa Facebook dan perusahaan sudah melihat hasil yang bagus, kata COO Facebook Sheryl Sandberg kepada para analis.
"Video sedang berkembang pesat dan iklan melalu mobile video adalah kesempatan besar," kata Sandberg menjelaskan.
Facebook meraup kenaikan penjualan iklan sebanyak 49 persen di kuartal ketiga, dibandingkan kenaikan sebanyak 47 persen di kuartal sebelumnya dan kenaikan sebanyak 51 persen pada kuartal pertama.
Facebook mengatakan 2,07 miliar orang menggunakan jasanya setiap bulan hingga 30 September, naik 16 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba bersih naik menjadi US$4,71 miliar atau US$1,59 dolar per saham, dari US$2,63 miliar atau 90 sen per saham.
Sementara itu, CEO Facebook Mark Zuckenberg mengutuk upaya Rusia untuk mempengaruhi hasil pemilihan Pilpres AS tahun lalu melalui unggahan di Facebook yang dirancang untuk menebar perpecahan.
Dia juga mengulangi janjinya untuk menaikkan pengeluaran untuk meningkatkan keamanan jejaring sosial, sebuah langkah yang menurut Zuckenberg akan mempengaruhi laba.
"Apa yang mereka lakukan salah dan kami tidak akan membelanya," kata Zuckenberg merujuk kepada Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar