Laman

Rabu, 25 Oktober 2017

Facebook Uji Coba News Feed Jadi Dua Bagian

Facebook Uji Coba News Feed Jadi Dua Bagian

INILAHCOM, San Francisco - Raksasa jejaring sosial Facebook tengah menguji gagasan untuk membagi News Feed menjadi dua bagian, memisahkan kiriman komersil dari berita pribadi, dalam sebuah langkah yang membuat beberapa bisnis meningkatkan periklanan.

Pada Facebook, News Feed merupakan serangkaian arus kiriman seperti foto dari teman, pembaruan dari anggota keluarga, iklan dan materi dari selebriti atau halaman Facebook lain yang disukai pengguna.

Uji coba yang dilakukan di enam negara kecil, sekarang memberikan dua bagian News Feed untuk pengguna, menurut sebuah pernyataan dari perusahaan.

Satu bagian difokuskan pada kiriman teman dan keluarga, dan bagian lainnya didedikasikan untuk halaman Facebook yang disukai pelanggan.

Perubahan tersebut dapat memaksa mereka yang menjalankan halaman Facebook, semua orang dari gerai berita hingga musisi maupun tim olahraga, membayar untuk iklan jika mereka ingin terlihat di bagian News Feed yang ditujukan untuk teman dan keluarga.

Uji coba tersebut berlangsung di Bolivia, Kamboja, Guatemala, Serbia, Slowakia serta Sri Lanka, dan kemungkinan akan berlangsung berbulan-bulan, demikian pernyataan Adam Mosseri, eksekutif Facebook yang bertanggung jawab atas News Feed, dalam sebuah postingan blog.

Mosseri mengatakan bahwa perusahaan jejaring sosial tersebut tidak berencana melakukan uji coba global terhadap dua News Feed terpisah pada dua miliar penggunanya.

Saat ini, Facebook juga tidak berencana untuk memaksa halaman komersial untuk membayar semua distribusinya, katanya.

Facebook acap kali melakukan tes perubahan besar dan kecil karena mencoba memaksimalkan waktu yang dihabiskan penggunanya untuk bergulir dan menjelajah di jaringannya. Terkadang hal itu membuat perubahan permanen, dan lain kali tidak.

Tergantung bagaimana orang menanggapinya, dua News Feed bisa berarti bahwa mereka melihat lebih sedikit tautan dengan berita. Berita telah terbukti menjadi area yang sulit bagi Facebook, karena hoax atau berita palsu terkadang menyebar dengan mudah di jaringannya, demikian lansir Reuters.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar