Laman

Selasa, 03 Oktober 2017

AS dan Rusia Kerja Sama Kirim Manusia ke Mars

AS dan Rusia Kerja Sama Kirim Manusia ke Mars

INILAHCOM, Washington - Rusia dan AS sepakat bekerja sama dalam proyek pembangunan stasiun antariksa yang mengorbit bulan. NASA didaulat untuk memimpin proyek ini.

Mengutip VOA News, stasiun antariksa yang masih dalam tahap konseptual tersebut nantinya akan digunakan untuk mengirim manusia ke Planet Mars.

Di awal tahun, NASA mengatakan sedang mempelajari apa yang disebut Deep Space Gateway, atau Gerbang ke Alam Raya, suatu proyek bertahap untuk menyiapkan manusia pergi ke tempat-tempat yang lebih jauh dari Bumi.

Proyek tersebut membayangkan pembangunan sebuah pelabuhan antariksa berawak yang mengorbit bulan, yang akan digunakan sebagai batu loncatan untuk menjelajah benda-benda angkasa yang lebih jauh.

Stasiun antariksa internasional itu, yang bisa digunakan untuk eksplorasi di bulan oleh manusia dan robot, dan tempat persinggahan pesawat antariksa, adalah calon utama pengganti stasiun antariksa internasional yang ada sekarang. Stasiun itu telah menghabiskan biaya US$100 miliar dan merupakan proyek antariksa terbesar saat ini.

Badan antariksa Rusia Roscosmos dan NASA mengatakan telah menandatangani perjanjian kerja sama itu pada pekan lalu ketika berlangsung konferensi astronautika di Adelaide, Australia.

NASA mengatakan, kerja sama itu mencerminkan pandangan ke depan oleh kedua badan antariksa tadi untuk memperluas eksplorasi manusia di alam raya.

"Kendati proyek 'Gerbang ke Alam Raya' itu masih dalam tahap awal, NASA senang melihat adanya minat internasional untuk membangun stasiun antariksa yang mengorbit bulan," kata Robert Lightfoot, pejabat NASA di Washington.

Pakar-pakar Rusia dan AS akan bekerja sama membangun stasiun yang akan mengorbit bulan itu dan juga kerja sama eksplorasi di permukaan bulan, demikian kata pernyataan Roscosmos.

Kedua peserta program besar itu sepakat akan menggunakan standar konstruksi yang sama untuk mencegah timbulnya masalah di antariksa nanti, kata Igor Komarov, direktur umum Roscosmos, yang mengutip berbagai kesulitan yang dialami oleh seorang astronot AS dalam film fiksi sains 'Gravity'.

Kata Komarov lagi, Roscosmos dan NASA akan menggunakan standardisasi dalam pembuatan unit-unit docking atau penggabungan dengan stasiun antariksa itu, dan juga dalam pembuatan alat-alat penyelamatan.

AS dan Rusia juga telah membahas penggunaan roket-roket Proton-M dan Angara buatan Rusia untuk membangun stasiun antariksa itu mulai pertengahan 2020 nanti.

Penjelajahan antariksa adalah satu dari sedikit kerja sama internasional yang telah berlangsung lama antara AS dan Rusia, yang tidak terpengaruh oleh ketegangan politik seperti aneksasi Krimea oleh Rusia dan perang di Suriah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar