Laman

Rabu, 20 September 2017

Strategi Bukalapak Genjot Produktivitas Pelapak

Strategi Bukalapak Genjot Produktivitas Pelapak

INILAHCOM, Jakarta - Bukalapak sebagai salah satu platform marketplace online terbesar di Indonesia. Selain menjadi tempat para pelapak dan pembeli bertransaksi, satu yang juga tidak bisa dilepaskan dari Bukalapak adalah keberadaan Komunitas berkumpulnya pelapak (sebutan untuk penjual).

Bicara mengenai Komunitas Bukalapak, tentu akan terasa kurang pas jika tidak membahas mengenai cikal bakal terbentuknya komunitas ini. Berdasarkan penuturan Muhammad Fikri, Head of Community Management Bukalapak, berdirinya komunitas Bukalapak berawal dari kumpul-kumpulnya para pelapak atas insiatif mereka.

“Semangat berkomunitas yang besar. Komunitas ini sebenarnya secara struktur tidak berada di bawah naungan Bukalapak, melainkan independen. Akan tetapi kami memiliki tanggung jawab karena bagaimana pun juga mereka adalah user Bukalapak,” kata Fikri, ketika ditemui Redaksi di Kantor Bukalapak beberapa waktu lalu.

Dari situ mulai berkembang, apa yang mereka diskusikan kemudian akhirnya, lanjut Fikri, semakin banyak pengguna Bukalapak yang mau ikutan dan tidak hanya di kota yang menginisiasi pertemuan tersebut, tapi juga merambah ke kota-kota lainnya. Fikri tak menampik jika makin ke sini makin banyak teman-teman yang ikut berkomunitas dan menggelar acara dari offline maupun online.

“Melalui online semisal Webinar mereka dapat memposting atau sharing apa pun itu terkait dengan pengalaman mereka bertransaksi di Bukalapak, baik pembeli maupun penjual. Mereka bisa ngobrol banyak. Nggak hanya ngobrolin Bukalapak, tetapi juga tentang hobi atau hal-hal ringan lainnya,” ungkap Fikri

Tak ayal, sebagai sebuah perusahaan, Bukalapak pun melihat potensi ini. Seolah ingin lebih serius me-manage sebuah komunitas, maka divisi khusus Community Management berdiri sejak awal tahun 2016.

Terhadap semua anggota komunitas, Fikri mengakui bahwa pihaknya tidak membeda-bedakan perlakukan, baik antara pelapak lama dengan para Newbie. Intinya, ia berharap komunitas pelapak bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para anggota sebagai ajang sharing.

“Jadi, bagi yang transaksinya sudah bagus mereka bisa sharing kepada yang masih new be. Nah ke sini nanti Komunitas Bukalapak tidak hanya me-manage komunitas-komunitas pedagang (UMKM) yang ada di Indonesia, tetapi juga user bukalapak secara umum (pembeli),” tandasnya.

Adanya komunitas tersebut juga bertujuan untuk memanage para pelapak lain agar penjualan mereka dapat meningkat dan memiliki kualitas yang lebih baik.

Menurut Fikri, perbedaan antara pelapak yang sudah bergabung dalam komunitas dengan pelapak yang tidak bergabung dalam komunitas akan dapat terlihat. 

"Kira-kira omset atau transaksi sangat signifikan, dari data Q1 saja growthnya 5-8 persen lebih baik dibandingkan pelapak yang tidak bergabung dengan komunitas" jelas Fikri.

Beralih ke soal keanggotaan, secara tegas Fikri mengatakan bahwa Komunitas Bukalapak terbuka untuk siapa pun selama yang bersangkutan pengguna dari Bukalapak.

Sekali mereka melakukan pendaftaran maka otomatis dia akan bergabung ke komunitas pelapak  Di tiap-tiap kota, komunitas memiliki perwakilannya yang biasa disebut dengan koordinator lapangan atau Ranger.

Adapun tugas dari Ranger adalah memimpin komunitas dan mewakili nama Bukalapak di kota tempatnya berada. Ketika jumlah kotanya bertambah, itu artinya jumlah pelapak yang menjadi perwakilan dari komu snitas atau koordinator pelapak di masing- masing kota tersebut juga bertambah.

Diharapkan dengan dengan adanya komunitas ini dapat berkontribusi terhadap masyarakat, khususnya pelapak dalam meningkatkan kualitasnya. Berbagai kegiatan juga dilakukan di dalam komunitas, seperti sharing knowledge, kopdar, gathering, outing.

"Goalsnya adalah agar seluruh pelapak yang ada bisa bergabung dengan komunitas, sesuai dengan visi kami ingin menaik kelaskan UMKM membantu dan bekerja sama dengan para pelapak agar terjadi sinergi dan kontribusi terhadap banyak orang untuk saling berbagi" pungkas Fikri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar