Laman

Kamis, 28 September 2017

Google Janji Patuhi Peraturan Antimonopoli Eropa

Google Janji Patuhi Peraturan Antimonopoli Eropa

INILAHCOM, San Francisco - Google akan memperlakukan layanan belanja miliknya sendiri sama seperti saingan-saingannya ketika mereka mengajukan penawaran untuk pemasangan iklan di halaman atas kolom pencarian.

Mengutip VOA News, Google melakukan hal ini untuk mematuhi peraturan anti-monopoli Uni Eropa dan menghindari denda-denda tambahan.

Komisi Eropa menjatuhkan denda US$2,8 miliar kepada Google bulan Juni lalu dan memerintahkan raksasa internet asal AS itu untuk menghentikan pemberian prioritas kepada mendukung layanan belanja onlinenya sendiri.

Google diberi waktu hingga 28 September 2017 untuk menghentikan praktik antipersaingan ini atau didenda hingga 5 persen dari penghasilan rata-rata harian di seluruh dunia.

Perusahaan teknologi itu mengatakan, pesaing akan dapat mengajukan tawaran untuk memasang iklan di kotak belanja melalui lelang.

"Kami membandingkan layanan belanja dengan kesempatan yang sama untuk menunjukkan iklan belanja dari penjual di halaman hasil pencarian Google, seperti yang kami berikan ke Google Shopping," kata juru bicara Google, Al Verney, Rabu (27/9/2017).

"Google Shopping akan bersaing dengan persyaratan yang sama dan akan beroperasi seolah-olah bisnis yang terpisah, ikut dalam pelelangan sama seperti orang lain," katanya.

Perubahan mulai berlaku pada Kamis (28/9/2017) dan hanya berlaku di Eropa.

Layanan belanja Google akan beroperasi sebagai unit independen, dimana satu tim bekerja dengan situs pesaing dan satu lagi dengan pedagang, dan semuanya dipantau secara teratur.

Kelompok pelobi FairSearch, yang anggotanya termasuk saingan Google seperti situs perbandingan belanja Foundem dan TripAdvisor mengatakan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan itu.

Belasan dari sekitar 200 hingga 300 layanan perbandingan belanja di Eropa yang bersaing telah memberi umpan balik ke Google. Sebagian telah mengritik Google karena tidak menanggapi keprihatinan dalam pelaksanaan peraturan itu.

Pengamat Deutsche Bank memperkirakan, iklan produk Eropa (PLA) bisa menghasilkan antara US$4 sampai US$5 miliar pada tahun 2017, atau sekitar 5 persen dari pendapatan total iklan perusahaan.

Pengamat Lloyd Walmsley memperkirakan, jika Google dipaksa melakukan perubahan, pendapatan perusahaan itu akan berkurang 30 persen, atau sekitar 1 sampai 2 persen dari seluruh pendapatan Alphabet.

Google juga mendapat kecaman keras Uni Eropa karena sistem operasi smartphone Android milik mereka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar