INILAHCOM, Jakarta - Pemerintah melihat sudah saatnya para industri otomotif untuk mengimplementasi standar emisi EURO 4 dalam pembuatan kendaraan.
Sebab, kendaraan yang diproduksi di Indonesia -sebagian masih memakai EURO 2 dan 3- perlu menjadi kendaraan ramah lingkungan.
Penggunaan standar EURO 4 juga akan memacu ekspor otomotif Indonesia.
“Bagaimana standar ini menjadi bagian dara pabrikan kita sehingga bisa pengembangan teknologi kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan.” kata Aerlangga dalam pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE-BSD City, Serpong, Kamis, 10 Agustus 2017.
"Jadi jadwalnya Euro4 diharapkan sebelum Asian Games berlangsung, sehingga tinggal pelaksanannya bagaimana industri dan supliernya, tier 1, tier 2 untuk menyesuaikan," tambah Airlangga.
EURO adalah European Emission Standards, yaitu standar emisi kendaraan bermotor di Eropa.
Standar yang mengacu pada penghitungan kadar emisi gas buang ini -seperti Carbon Monoxide (CO), Hydrocarbon (HC), dan Carbon Dioxide (CO2)- kemudian diadopsi oleh beberapa negara lain.
Ia juga mengatakan akan membuat peta jalan penggunaan standar EURO 4.
Roadmap ini nantinya menjadi pegangan industri otomotif dalam membuat dan merakit kendaraan ramah lingkungan.
Sementara itu, Ketua umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi menambahkan siap bekerjasama dan tentu dengan standar baru itu dapat menciptakan efisien dan ramah lingkungan.
"Kami siap membantu dan berkontribusi mempercepat penerapan EURO 4 di Indonesia" Ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar