Laman

Rabu, 02 Agustus 2017

Google Diprotes Karena Kebijakan Iklan Online

Google Diprotes Karena Kebijakan Iklan Online

INILAHCOM, New York - Komisi Perdagangan Federal AS atau Federal Trade Commission (FTC) menerima keluhan dari kelompok yang meminta penyelidikan penuh terhadap skema iklan Google yang menyocokkan penelusuran online dengan apa yang mereka beli di toko secara offline.

Electronic Privacy Information Center, yang melayangkan surat protes ke FTC, menduga Google melacak data dari kartu kredit untuk menemukan hubungan browsing dengan belanja, tapi tidak memberikan informasi dengan jelas bagaimana sistem mereka bekerja.

Surat protes tersebut secara spesifik menyebut program iklan Google yang diluncurkan Mei lalu diduga bergantung pada data kartu kredit untuk menyocokkan apa yang dicari di internet ketika masuk ke layanan Google.

Kemampuan menghubungkan iklan online dengan belanja di toko sering disebut dengan 'cawan suci' periklanan, menurut David Carroll, profesor di The New School, New York, yang mempelajari industri pelacakan data.

Google menyatakan tidak bisa memberi tahu bekerja sama dengan perusahaan mana untuk mengetahui data belanja offline karena kontrak kerahasiaan yang telah terjalin.

Tapi menurut mereka, tidak perlu merasa khawatir informasi akan bocor karena mereka tidak mengetahui apa yang sebetulnya dibeli individu, baik produk maupun jumlah.

"Kami mempelajari jumlah transaksi dan nilai total belanja dalam suatu periode, dikumpulkan untuk melindungi kerahasiaan," demikian keterangan tertulis dari juru bicara Google.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar