Laman

Jumat, 25 Agustus 2017

Ford Bakal Garap Mobil Listrik di China

Ford Bakal Garap Mobil Listrik di China

INILAHCOM, Shanghai - Ford Motor Company menjajaki peluang membentuk perusahaan patungan dengan Anhui Zotye Automobile Co untuk mengembangkan kendaraan penumpang bertenaga listrik di China yang akan menggunakan merek baru.

China, yang tengah berupaya mengurangi tingkat polusi yang mengkhawatirkan di kota-kota besar, kini secara agresif mendorong kendaraan listrik dan mengelontorkan puluhan miliar dana untuk investasi, penelitian dan subsidi, serta menarik banyak pembuat mobil baru untuk meluncurkan proyek di sana.

Tesla, Daimler AG, dan General Motors termasuk di antara perusahaan yang telah mengumumkan rencana membuat kendaraan listrik di China yang menargetkan mobil hibrida listrik dan plug-in memiliki seperlima dari total penjualan mobil di negara itu pada 2025.

Ford mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menandatangani sebuah nota kesepahaman dengan Zotye Auto untuk membangun merek baru yang akan menjual kendaraan listrik. Kedua perusahaan akan memiliki komposisi saham yang seimbang 50:50 dalam perusahaan patungan itu.

Namun, perusahaan otomotif asal AS itu tidak memberikan rincian terkait komitmen keuangan atau waktu untuk mengambil keputusan atas perusahaan patungan itu.

Ford memandang China sebagai pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia untuk kendaraan energi baru dan ada perkiraan segmen yang bertumbuh hingga enam juta kendaraan per tahun pada tahun 2025, serta sekitar empat juta akan menjadi kendaraan listrik sepenuhnya.

Zotye, yang dideskripsikan Ford sebagai pemimpin pasar di segmen kendaraan kecil listrik di China, menjual lebih dari 16.000 unit kendaraan listrik hingga Juli tahun ini dengan pertumbuhan per tahun sebesar 56 persen.

Perusahaan swasta yang berkantor pusat di Provinsi Zhejiang itu juga membuat kendaraan sport dan truk kargo. Pada awal pekan ini, Zotye melaporkan kenaikan keuntungan sebesar enam kali lipat di pada paruh pertama tahun ini.

Ford mengatakan akan merilis rincian tentang merek, produk dan volume produksi di kemudian hari, seraya menanti persetujuan akhir dan regulasi terkait rencana perusahaan patungan itu, demikian laporan Reuters.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar