Laman

Senin, 28 Agustus 2017

5G Diprediksi Bakal Merevolusi Teknologi Digital

5G Diprediksi Bakal Merevolusi Teknologi Digital

INILAHCOM, Jakarta - Data Perhitungan Point of Sales (POS) GfK menunjukkan bahwa penjualan smartphone 4G di Asia Pasifik meningkat hingga dua kali lipat dengan 22 juta unit terjual pada tahun 2015 dan hampir 53 juta unit terjual pada 2016.

Secara khusus di Indonesia, terdapat 20 juta smartphone telah terjual di tahun 2016, dibandingkan dengan 5,5 juta unit di tahun 2015. Saat ini, panggung bagi 5G sudah tersedia dan akan segera menguasai pasar.

“Saat ini, kita sedang meroket menuju teknologi terbaru. Jika Anda berpikir bahwa jaringan 4G LTE adalah suatu kemajuan besar dari jaringan 3G, bersiaplah untuk jaringan 5G, karena jaringan 5G akan menghadirkan terobosan besar bagi kemampuan seluler," kata Sagar Tamang, Technology Industry Group Leader GfK Asia untuk kawasan APAC.

"Salah satu fitur utama dari jaringan 5G adalah latensi rendah, yang berarti semakin singkatnya jeda dalam mengirim dan menerima pesan antara perangkat dan jaringan," ungkapnya.

Saat ini, jaringan 4G LTE memang sudah memiliki jeda yang cukup singkat, akan tetapi tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan jaringan 5G. Ini adalah kabar gembira karena tentunya tidak ada yang menginginkan jaringan yang lambat, bahkan tidak sedikit pun.

Dengan jaringan 5G, miliaran perangkat dapat terhubung dengan konektivitas yang tercepat, terhandal dan paling efisien.

Sementara jaringan 4G LTE telah menghadirkan berbagai fitur favorit seperti layanan berbasis lokasi dan video streaming kepada para pemasar, jaringan 5G akan melakukan revolusi e-commerce dan membuka peluang-peluang bisnis baru dengan teknologi yang dimilikinya.

Sebagai permulaan, Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) memiliki potensi yang luar biasa untuk mendorong ritel fisik dan online. IKEA misalnya, telah membuat aplikasi katalog dengan teknologi AR untuk membantu para pelanggan memvisualisasikan bagaimana furnitur IKEA yang mereka pilih akan cocok dan terlihat seperti apa di rumah mereka, sehingga, memungkinkan mereka untuk memilih desain dan warna yang paling sesuai dengan rumah mereka sebelum membeli furnitur tersebut.

Converse, Uniqlo, dan Adidas juga telah mencoba teknologi AR untuk membantu para pelanggan mencari produk yang paling tepat.

Para pelaku ritel yang melakukan eksplorasi teknologi AR atau VR dapat menguji konsep took mereka dengan mengukur hubungan emosional para konsumen dan mendapatkan komentar terhadap konsep atau produk mereka sebelum diimplementasikan.

Wawasan ini akan melengkapi para pelaku ritel dalam memberikan inovasi terbaik, yang pada akhirnya dapat mendorong adopsi jangka panjang pada konsumen dan dampak pasar yang maksimal.

Bagi para konsumen, konektivitas 5G yang konstan akan menawarkan kesempatan untuk menikmati pengalaman teknologi yang mendalam serta merevolusi berbagai peluang yang dihadirkan, dengan sebuah koneksi pribadi yang terjamin dan akan memfasilitasi segala hal, mulai dari teknologi autonomous car atau mobil pintar untuk perjalanan sehari-hari hingga melakukan tugas-tugas di sekitar rumah dan memantau kesehatan dan kesejahteraan.

Singkat cerita, jaringan 5G memperbolehkan terjadinya Internet of Things (IoT) – rumah pintar, kota pintar, pesawat tanpa awak (drone) dan AR/ VR, semua bergantung pada jaringan selulernya.

Tak dapat dipungkiri bahwa penyedia layanan telekomunkasi memainkan peran penting dalam menyediakan konektivitas yang konstan kepada para konsumen dan bisnis untuk merealisasikan visi jaringan 5G mereka.

Riset pasar dan wawasan yang mendalam dapat berperan penting bagi perusahaan telekomunikasi, guna memahami dan mengidentifikasi inovasi bisnis dan peluang-peluang kolaborasi dengan para pemain industri untuk menciptakan pengalaman pengguna yang revolusioner dan mendalam dengan teknologi jaringan 5G, mulai dari mobil tanpa pengemudi hingga kota pintar yang selalu terhubung.

Perusahaan-perusahaan telekomunikasi juga dapat memanfaatkan hasil riset untuk merancang dan menciptakan pengalaman yang menarik dan berbeda ketika meningkatkan penawaran-penawaran mereka saat ini dengan teknologi jaringan 5G.

"Untuk benar-benar mengubah kehidupan, kesuksesan implementasi 5G akan membutuhkan komitmen dari para pemangku kepentingan dari berbagai industri dalam membangun suatu model bisnis baru yang inovatif dan memiliki layanan yang bernilai tambah (value added service atau VAS) yang bermanfaat bagi para konsumen dan bisnis," pungkas Sagar Tamang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar