INILAHCOM, Jakarta - Hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya beberapa hari terakhir, membuat laporan aplikasi Qlue tentang banjir melonjak.
Data aplikasi Qlue menunjukkan, tercatat lebih dari 1.500 laporan selama periode 1 Desember 2016-21 Februari 2017, dengan 43% laporan banjir diterima oleh Qlue pada rentang waktu 24 jam (20-21 Februari 2017), tepat dengan terjadinya hujan deras di sejumlah wilayah DKI Jakarta.
"Jumlah ini melonjak sekitar tiga kali lipat, jika dibandingkan jumlah laporan di hari-hari sebelumnya," ujar Elita Yunanda, Marketing Manager Qlue Indonesia, dalam keterangan tertulisnya kepada INILAHCOM, Rabu (22/2/2017).
Menurutnya, dari jumlah laporan itu yang sudah terselesaikan sebanyak 2,7%, sementara 27,9% statusnya dalam proses, dan 69,4% laporan masih menunggu untuk direspon.
Selain data mengenai banjir, Qlue memperlihatkan data laporan lain yang terkait dengan hujan panjang di Jakarta. Salah satunya adalah pohon tumbang, pada periode yang sama (20-21 Februari 2017) label laporan pohon tumbang mendapatkan 31 laporan, 6,4% telah berstatus diselesaikan, 74,2% sedang dalam proses, dan 19,4% masih menunggu direspon.
"Dengan adanya data ini kami harap semua pihak semakin waspada dengan cuaca dan keadaan lingkungannya. Warga mungkin bisa lebih dini melaporkan potensi banjir dan bencana lainnya, sehingga Qlue bisa dimanfaatkan sebagai aplikasi yang sifatnya preventif," ujar Elita.
Qlue memang sudah memiliki label laporan Pencegahan Banjir. Label ini tercatat memiliki 857 laporan terhitung sejak 1 Desember 2016 - 21 Februari 2017, dengan status 80% diselesaikan, 12,4% dalam proses, dan 7,6% masih menunggu respons dari pihak terkait.
Angka laporan label pencegahan banjir ini dapat menggambarkan upaya warga bersama pemerintahnya untuk meminimalisir terjadinya banjir.
"Ke depannya, label ini diharapkan lebih banyak digunakan oleh semua pihak untuk menekan terjadinya banjir di area Jakarta. Warga bisa mengunduh aplikasi Qlue di Play Store, atau pun App Store, agar dapat segera melaporkan segala bentuk potensi banjir atau pun bencana lainnya," pungkas Elita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar