INILAHCOM, Jakarta - Transformasi digital menjadi sebuah keharusan bagi tiap pelaku usaha untuk bisa bertahan hidup di industri yang menaungi usaha mereka. Transformasi digital juga berarti sebuah inovasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam menuju revolusi digital.
CEO atau Pemimpin Perusahaan teknologi informasi (TI) di Asia Pasifik mengambil langkah tegas dalam menyesuaikan pendekatan teknologi dengan proses transformasi digital organisasi,
Berdasarkan studi transformasi digital yang Microsoft lakukan pada akhir 2016 lalu kepada 1.494 pemimpin organisasi di Asia, termasuk Indonesia, sebanyak 90% pemimpin organisasi terkemuka di Indonesia setuju bahwa transformasi digital merupakan aspek yang sangat penting untuk meningkatkan laju pertumbuhan bisnis.
Sayangnya, baru sebanyak 27% responden di Indonesia yang mengaku sudah melakukan transformasi digital menyeluruh. Sebanyak 51% lainnya menyatakan masih dalam tahap mempersiapkan strategi transformasi digital bagi organisasi masing-masing.
"Dari data survei kami menunujukkan 90% setuju bahwa organisasi perlu menjadi digital untuk meningkatkan laju pertumbuhan usaha," jelas Andreas Diantoro, President Director Microsoft Indonesia, dalam sesi peluncuran Microsoft Asia Digital Transformation Study di Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Adapun di Indonesia, salah satu contoh organisasi yang telah sukses menerapkan transformasi digital adalah Kepolisian Resor Kediri yang sukses meluncurkan aplikasi e-Tilang.
Aplikasi tersebut memanfaatkan teknologi Auto Scala Azure dari Microsoft yang memungkinkan aplikasi untuk berfungsi dengan platform iOS, Android, dan Windows Phone.
"Sebagai buah kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Kediri, PT Trimaxindo Abadi dan Microsoft In donesia, kami mengembangkan dan mengimplementisikan aplikasi eletronik tindakan langsung (e-tilang) sebagai bagian dari proses transformasi digtial kami." ujar AKBP Akhmad Yusep Gunawan, mantan Kapolres Kediri yang saat ini menjabat sebagai Wadir Reskrimsus Polda Metro Jaya.
Di samping terus mendorong penggunaan inovasi digital, Microsoft juga memaparkan lima pilar yang mampu berkembang di masa depan, yakni Internet of Things (IoT), Teknologi Wearable, Artificial intelligence, Komputasi Kuantum, dan Augmented Reality.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar