INILAHCOM, Jakarta - Dalam survei yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tercatat anak-anak usia 10-14 tahun di Indonesia sudah mengakses internet dengan jumlahnya mencapai 768 ribu dengan penetrasi 100%.
Dilihat dengan cara para penyedia layanan internet atau ISP (internet service provider) memblokir konten pornografi di internet disambut positif dirasa masih belum efektif. Untuk itu pihaknya siap bekerjasama dengan pemerintah untuk memberikan solusi yang lebih efektif.
"Situs Pornografi terus tumbuh setiap hari kita harus punya mekanisme yang lebih efektif. harus ada solusi teknologi yang lebih canggih dibanding blocking manual. Semua untuk security kita harus lakukan bersama-sama bisa dilakukan teknis." kata Henri Kasyfi Soemartono, Sekretaris Jenderal APJII saat ditemui INILAHCOM baru-baru ini di Jakarta.
Menurutnya, meski pemerintah sudah melakukan pemblokiran, terkadang masih saja kecolongan.
"DNS ini dibuat untuk mempercepat jaringan, tapi memang harus andal. Misalnya, saya cari nama alamat situs internet ini, harus ada manfaat dan keandalannya? Kalau terpusat, bagaimana kalau itu diserang, security harus tinggi penanganan harus bagus juga" tambahnya.
Dengan kondisi tersebut, APJII pun mempersiapkan solusi guna membantu pemerintah untuk menghadirkan konten yang sehat bagi anak.
Untuk itu. mereka akan membangun server yang dirancang otomatis, sehingga anggota APJII tidak perlu lagi mengambilnya secara manual.
"APJII mendukung segala upaya untuk menciptakan internet yang sehat. Pemerintah bersama dengan APJII juga telah sepakat untuk melakukan sosialisasi Internet Sehat secara berkesinambungan untuk membendung masuknya konten negatif dan dampaknya melalui internet." imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar