INILAHCOM, Taipei - Sejumlah judul game dari developer Asia Tenggara masuk sebagai finalis Taipei Game Show Indie Awards 2020.
Indonesia adalah salah satunya. Ada tiga judul game karya anak bangsa yang tercatat sebagai nominasi ajang penghargaan game terbaik yang digelar di Taiwan ini.
Adapun ketiga judul game tersebut adalah Rising Hell, Coffee Talk, dan When The Past Was Around.
Game When The Past Was Around masuk sebagai nominasi dalam dua kategori yakni Best Audio dan Best Visual Art.
Hal ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, game besutan Mojiken Studio ini mengadaptasi gaya animasi dua dimensi yang sederhana, namun dirancang indah dan diiringi audio yang memanjakan telinga pemain.
When The Past Was Around sendiri merupakan game dengan genre point-and-click puzzle, yang menceritakan petualangan pencarian jati diri dan kisah cinta seorang gadis.
Judul game lainnya asal Indonesia yakni Coffee Talk, masuk dalam nominasi Best Narration, karena memiliki jalan cerita yang bermacam-macam. Jadi, setiap pemain dapat menemukan ending yang berbeda-beda.
Secara keseluruhan, Coffee Talk mengadopsi visualisasi anime era 1990-an dengan suasana yang santai dan diiringi oleh musik jazz dan lo-fi.
Terakhir, ada Rising Hell, game besutan Tahoe Games yang mengadaptasi bergenre arcade dengan grafik 8-bit. Dengan grafik tersebut, pemain akan merasa bernostalgia memainkan game lawas.
Rising Hell masuk dalam nominasi game dengan audio terbaik alias Best Audio. Artinya dalam kategori ini ada dua judul game asal Indonesia yang menjadi finalis, yaitu Rising Hell dan When The Past Was Around.
Ketiga game karya anak bangsa ini tak hanya bersaing dengan game yang berasal dari Asia Tenggara, tetapi juga dengan sejumlah judul game dari Jepang, Korea Selatan, Prancis, Kanada, hingga Amerika Serikat.
Taipei Game Show 2020 sendiri akan berlangsung pada 6-9 Februaru 2020 mendatang.
Berikut daftar lengkap nominator Taipei Game Show Indie Awards 2020:
Kategori Best Narration
- The Coma 2: Vicious Sisters (Korea Selatan)
- DeLight (Malaysia)
- Coffee Talk (Indonesia)
- Subscribe to My Adventure (Taiwan)
- Single Diary: Fresh Graduate (Taiwan)
Kategori Best Visual Art
- Eastward (China)
- GigaBash (Malaysia)
- When The Past Was Around (Indonesia)
- Vigil: The Longest Night (Taiwan)
- The Eternal Castle (AS)
Kategori Best Audio
- Industries of Titan (Kanada)
- When The Past Was Around (Indonesia)
- Rising Hell (Indonesia)
- The MISSING: J.J. Macfield (Jepang)
- The Coma 2: Vicious Sisters (Korea Selatan)
Kategori Best Design
- Minimal Move (Prancis)
- Rose and Camellia (Jepang)
- Rising Dusk (Jepang)
- GigaBash (Malaysia)
- Georifters (Taiwan)
- Embr (AS)
Kategori Best Innovation
- Fight Crab (Jepang)
- Diorama Knight (Jepang)
- ShutterNyang (Korea Selatan)
- Unrailed! (Swiss)
- Runster (Thailand)
Kategori Best VR Game
- Yuoni: Rises (Jepang)
- Combine War Toys (Taiwan)
- TAG WAR (Taiwan)
- FunZoo (Taiwan)
Kategori Best Mobile Game
- Rose and Camellia (Jepang)
- King's League II (Malaysia)
- Subscribe to My Adventure (Taiwan)
- Life Gallery (Taiwan)
- Timelie (Thailand).
Selasa, 14 Januari 2020
Tiga Game Asal Indonesia Masuk Nominasi
Tiga Game Asal Indonesia Masuk Nominasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar