INILAHCOM, Yokohama - Pimpinan eksekutif Nissan Motor kabarnya tengah menjajaki peluang untuk melepaskan diri dari aliansi bersama Renault, demikian menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Sejak Carlos Ghosn dilengserkan dari jabatan CEO, Nissan rumornya sudah menimbang keuntungan dan kerugian jika bertahan dalam satu aliansi bersama Renault.
"Pertimbangan tersebut dilakukan sebelum Ghosn meninggalkan Jepang, tapi belum ada keputusan yang dibuat," kata sumber itu seperti dilansir Bloomberg.
Renault yang menjadi pemegang saham terbesar Nissan berupaya menjaga aliansi tersebut.
Meski demikian, rapuhnya hubungan Renault dan Nissan tidak dapat ditutup-tutupi, terutama setelah pemimpin mereka, Ghosn, tersandung masalah hukum di Jepang atas tuduhan pelanggaran keuangan.
Sejak Ghosn lengser, Renault dan Nissan harus berjuang secara finansial dan harga saham mereka tidak stabil hingga jatuh jika dibandingkan pemain otomotif lainnya.
"Hubungan antara kedua perusahaan rusak dan kemungkinan jauh dari titik perbaikan," kata analis keuangan Evercore ISI, Arndt Ellinghorst.
Dewan aliansi Renault-Nissan akan bertemu pada 30 Januari mendatang. Pertemuan itu bisa saja membahas aliansi atau pengumuman proyek bersama, menurut sumber lain yang dekat dengan masalah tersebut.
Rabu, 15 Januari 2020
Nissan Ingin Berpisah dari Aliansi dengan Renault?
Nissan Ingin Berpisah dari Aliansi dengan Renault?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar