INILAHCOM, Beijing - Tertanam di pegunungan di China bagian selatan, sebuah mangkuk logam raksasa menengadah ke langit. Inilah teleskop radio terbesar dan terkuat di dunia, yang mulai beroperasi secara penuh pada 12 Januari 2020.
Nama resminya adalah Five-hundred-meter Aperture Spherical Telescope atau yang lebih dikenal dengan akronim FAST. China memberinya julukan 'mata langit'.
FAST akan memindai sudut terdalam dan tergelap alam semesta untuk mencari petunjuk mengenai asal-usulnya, serta kehidupan di luar angkasa.
Sesuai namanya, teleskop ini berdiameter setengah kilometer (500 meter) --jauh lebih besar dari Observatorium Arecibo di Puerto Rico yang berdiameter 305 meter.
Teleskop radio Arecibo merupakan teleskop terbesar di dunia sebelum konstruksi FAST rampung pada September 2016.
FAST bukan hanya instrumen paling besar, ia juga 2,5 kali lebih sensitif dari setiap teleskop radio yang sekarang beroperasi.
Pembangunannya dimulai pada tahun 1990-an, tapi baru selesai dua dekade kemudian. Pada 2016, ia menjalankan tes operasional pertamanya.
Apa misi FAST?
Para penciptanya berharap sinyal yang ditangkap teleskop radio ini akan mengungkap misteri asal-usul dan evolusi alam semesta.
Tugas utamanya terkait dengan pencarian gelombang gravitasi. Ia juga akan melakukan survei materi hitam dan memeriksa kemungkinan sinyal dari peradaban di luar bumi.
Salah satu aspek yang paling menggairahkan para ilmuwan adalah kemampuan FAST untuk mendeteksi semburan radio cepat (fast radio bursts, FRB), adalah fenomena energi intens yang terjadi hanya dalam beberapa milisekon.
Asal-usul FRB masih menjadi teka-teki bagi para astronom, jadi setiap kemajuan dalam perkara itu akan sangat diterima.
"FAST akan menjadi alat yang luar biasa untuk mendeteksi dan mempelajari FRB yang lebih halus," kata Victoria Kaspi, astrofisikawan di Universitas McGill di Kanada, kepada BBC.
"Ia akan memberi kita petunjuk tentang mekanisme emisinya dan mungkin tentang asal-usulnya."
FAST mampu mengumpulkan gelombang radio di area dengan luas dua kali lipat dari teleskop radio Arecibo.
"FAST secara signifikan meningkatkan kemampuan kita untuk menyelidiki Semesta dalam mencari sinyal kosmik, yang secara inheren lemah dan hampir tidak bisa dideteksi," Min Yun, profesor astronomi di Universitas Massachusetts, menjelaskan kepada BBC.
Dalam periode percobaan, FAST menemukan 102 pulsar baru. Pulsar adalah jenis bintang berputar yang memancarkan gelombang radiasi secara berkala.
Bill McCutcheon, astrofisikawan di Universitas British Columbia, mengatakan kepada BBC bahwa pencapaian ini 'mengesankan'.
"Sangat menarik untuk mempelajari kemampuan metode deteksi baru ini."
Kemampuan FAST untuk mempelajari gas seperti hidrogen di ruang angkasa juga menggairahkan para ilmuwan, karena itu akan membantu mereka mempelajari dinamika galaksi.
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk 'Mata Langit'?
Terletak di Dawodang Depression, kolam alami di barat daya China, pembangunan FAST menghabiskan ongkos US$180 juta (Rp2,4 triliun).
Teleskop itu terdiri dari sekitar 4.400 panel aluminium yang bisa digerakkan untuk berfokus pada berbagai area di langit.
Kemampuan itu merupakan salah satu keunggulan FAST dari saingannya di Arecibo, seperti dijelaskan astronom Universitas Cornell Martha Haynes kepada BBC.
"Panel Arecibo tidak bisa secara aktif diatur," kata Haynes.
"Sistem optik FAST memungkinkan Anda untuk mengarah ke area yang lebih luas di langit, termasuk area yang saat ini tidak bisa diakses oleh Arecibo."
'Mata Langit' China memiliki daya jangkau yang lebih dari teleskop radio lain, yang berarti ia dapat menemukan lebih banyak benda langit, lebih banyak fenomena kosmik dan kemungkinan kehidupan di luar bumi, menurut Institut Astronomi dan Astrofisika Universitas Beijing.
Tantangan di depan
Menurut Haynes, mengelola data dalam jumlah besar yang dikumpulkan oleh FAST akan sangat menantang.
Para ilmuwan yang mengoperasikannya juga perlu mengeliminasi atau mengurangi gangguan radio yang ditimbulkan oleh manusia.
Akhirnya, Haynes menambahkan bahwa tim di balik FAST perlu mengembangkan generasi baru instrumentasi dan perangkat lunak yang bisa sepenuhnya memanfaatkan kapasitasnya untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar.
"Ada banyak tantangan besar di depan, tapi para astronom menggantungkan harapan besar pada FAST," kata McCutcheon. [bbc/ikh]
Selasa, 21 Januari 2020
China Punya Teleskop Radio Terbesar di Dunia
China Punya Teleskop Radio Terbesar di Dunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar