INILAHCOM, San Francisco - Browser Safari di iOS selama ini rutin mengirim data ke Google Safe Browsing untuk melindungi pengguna dari ancaman siber seperti phising atau scam.
Tapi, belakangan terungkap bahwa Safari di iOS 13 diam-diam juga meneruskan informasi browsing pengguna ke Tencent Safe Browsing.
Fungsi dan tujuan Tencent Safe Browsing sebenarnya sama dengan sistem serupa milik Google, yakni mencegah pengguna mengunjungi situs berbahaya.
Namun, muncul kekhawatiran terkait apa yang akan dilakukan Tencent dengan data pengguna tersebut. Apalagi, Tencent diketahui sering bekerja sama dengan pemerintah China yang kerap melacak dan memberangus warganya di internet.
Mengutip Engadget, Apple pun menanggapi persoalan ini dengan menyatakan bahwa hanya data pengguna asal China saja yang akan dikirimkan oleh Safari ke Tencent.
"Safari menerima daftar situs berbahaya dari Google. Untuk perangkat yang memiliki kode wilayah dari China, daftarnya diberikan oleh Tencent," sebut Apple mengenai cara kerja Safari Fraudulent Website Warning, fitur pemberi peringatan situs phising dan scam.
Apple menambahkan bahwa Safari tidak mengirimkan informasi data alamat URL sebenarnya dari halaman yang dikunjungi.
Pengguna sebenarnya bisa saja mematikan Fraudulent Website Warning di bagian 'setting' pada Safari untuk mencegah pengiriman data ke Google atau Tencent. Tapi risikonya, situs-situs berbahaya tidak akan tersaring.
Fraudulent Website Warning diaktifkan secara default di Safari tanpa memberikan notifikasi ke pengguna.
Apple sendiri telah mulai mengintegrasikan fungsi Safe Browsing dari Tencent di browser Safari untuk pengguna dari China sejak 2017 lalu. Karena itu, boleh jadi versi sistem operasi sebelum iOS 13 pun sudah mulai meneruskan data ke China.
Sabtu, 19 Oktober 2019
Browser Safari Kirim Data ke Perusahaan China
Browser Safari Kirim Data ke Perusahaan China
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar