INILAHCOM, Tangerang - Ada stigma Mobil dengan berkapasitas mesin besar dianggap dapat menaikkan derajat pemiliknya. Fenomena ini sering kita dapatkan karena kapasitas mesin (cc) mobil besar merupakan salah satu lambang kemewahan, meningkatkan derajat sosial mereka.
Namun, berbeda hal ketika kita membahas pemilik mobil mewah Lexus di Indonesia.
Menurut General Manager Lexus Indonesia Adrian Tirtadjaja, pemilik Lexus di dalam negeri adalah orang-orang yang lebih memilih kenyamanan dari sebuah kendaraan. Wajar saja karena peredaran mobil ini kebanyakan adalah para kaum elit.
"Mereka (konsumen Lexus) orang-orang yang lebih kepada menghargai mobil dengan kenyamanan dalam berkendara. Mereka itu sudah tidak lagi butuh show off, soal mesin besar konsumen Lexus lebih kepada orang-orang yang sudah berada di kelas atas," kata Adrian, saat ditemui di booth Lexus, di GIIAS 2019, di ICE BSD City, Senin (22/07/2019).
Lebih lanjut dikatakan Adrian, yang menjadikan Lexus berbeda dari merek mobil mewah lainnya adalah perhatiannya pada pelayanan pelanggan (customer services) yang mendetail. Baginya, ini jauh lebih penting dari sekadar target penjualan.
"Kita fokus di customer service dan ditunjang oleh masterpiece products sehingga kita ingin bisnisnya tumbuh secara organik, bukan artifisial. Kita bisa saja mengejar artificial growth kalau kita mau, tapi menurut saya itu bukan esensi dari luxury car. Jadi kita bertumbuh sesuai dengan kualitas pelayanan kita," jelasnya.
Hingga semester I tahun ini, penjualan Lexus terus mengalami kenaikan, salah satunya karena program amnesti pajak (tax amnesty) yang berhasil.
Selain itu, Adrian meyakini pemilu yang sudah selesai akan menggairahkan minat masyarakat kelas atas di Indonesia untuk membeli mobil mewah.
"Semua orang sudah tidak ragu untuk membeli luxury car. Kita pun berharap pemerintah bisa terus menjaga stabilitas politik," ujarnya.
Adrian memperkirakan penjualan Lexus di akhir tahun ini dapat tembus 1.500 unit, tumbuh 20% dibandingkan tahun lalu (year-on-year).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar