INILAHCOM, Washington - Google dilaporkan telah menghentikan rencana untuk mengembangkan 'Dragonfly', mesin pencari khusus China yang menyertakan sensor dari pemerintah setempat.
Hal tersebut diutarakan oleh seorang eksekutif Google ketika dipanggil untuk bersaksi di hadapan kongres Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
Senator Josh Hawley bertanya kepada Google apakah proyek 'Dragonfly' saat ini sedang berjalan atau tidak. "Tidak, senator. Kami telah menghentikannya, " jawab Karan Bhatia, seorang eksekutif Google, seperti dilansir BBC.
Saat dikonfirmasi secara terpisah, seorang juru bicara Google membenarkan kabar tersebut.
Juru bicara itu mengatakan bahwa saat ini Google tak memiliki rencana untuk merilis mesin pencari di China dan tidak ada pekerjaan terkait hal tersebut.
Kabar dihentikannya proyek 'Dragonfly' sebenarnya sudah muncul pada akhir tahun lalu. Saat itu, sumber internal Google mengungkapkan proyek ini menemui batu sandungan berupa penutupan akses ke halaman 265.com yang dimanfaatkan untuk meneliti perilaku masyarakat China dalam menggunakan mesin pencari.
Google menciptakan sebuah mesin pencari tiruan melalui halaman 265.com tersebut. Dengan mekanisme ini, Google bisa mendapatkan data apa saja yang banyak ditelusuri dalam bahasa Mandarin dan mengetahui kata kunci apa saja yang dilarang oleh pemerintah China.
Proyek 'Dragonfly' dirahasiakan, termasuk dari sebagian besar karyawan Google sendiri yang kemudian memprotes sistem pencari itu karena sistem sensornya dianggap melanggar prinsip kebebasan berpendapat.
Pada 2018 lalu, setidaknya ada lebih dari 400 karyawan yang menandatangani petisi yang menentang proyek tersebut. Mereka menilai Google seharusnya tidak tunduk dan setuju pada pemerintah China yang ingin menyensor internet dari warganya.
Senin, 22 Juli 2019
Google Batalkan Proyek Mesin Pencari Khusus China
Google Batalkan Proyek Mesin Pencari Khusus China
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar