Laman

Kamis, 23 Mei 2019

Hujan di Jupiter dan Saturnus Berupa Berlian

Hujan di Jupiter dan Saturnus Berupa Berlian

INILAHCOM, Washington - Di Bumi, hujan turun berupa air atau es. Namun tidak demikian di Jupiter dan Saturnus. Di dua planet itu, hujan bukan berupa air atau es, melainkan berlian.

Ya, batu mulia berharga mahal itu menyelimuti langit Jupiter dan Saturnus. Hal ini disampaikan oleh Dr Kevin Baines, salah satu peneliti NASA.

Menurut analisis Baines dan koleganya, data atmosfer dari kedua planet gas raksasa itu menunjukkan tingkat karbon yang berlimpah dalam bentuk kristal.

Bahkan, beberapa 'awan' kristal itu tumbuh begitu besar hingga Baines menyebutnya sebagai diamondberg.

Berlian terbentuk dalam proses yang cukup panjang. Mulanya, badai petir mengubah metana menjadi karbon yang mengeras menjadi potongan grafit.

Ketika memasuki atmosfer Saturnus maupun Jupiter, grafit tersebut mengeras menjadi permata.

Menurut Baines, 1.000 ton berlian per tahun yang dibuat oleh Planet Saturnus.

Berlian padat ini kemudian masuk lebih jauh di kedalaman planet hingga mereka sangat dekat dengan cairan inti.

Tidak seperti di Bumi, cairan inti Jupiter dan Saturnus dianggap lebih panas. Hal ini membuat berlian tadi menjadi cair.

"Begitu turun ke kedalaman ekstrem, tekanan dan suhunya sangat mengerikan, tidak mungkin berlian bisa tetap solid," ujar Baines.

Satu kemungkinan yang terjadi di inti kedua planet itu adalah terjadinya 'lautan' berlian cair.

Hal ini memunculkan ide untuk menambang berlian di Jupiter dan Saturnus lalu dibawa pulang ke Bumi. Namun, rencana ini masih sangat jauh untuk diwujudkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar