Laman

Rabu, 06 Februari 2019

LG Belum Mau Menyerah di Bisnis Smartphone

LG Belum Mau Menyerah di Bisnis Smartphone

INILAHCOM, Seoul - LG Electronics tampaknya belum ingin menyerah dari industri smartphone meski terus mengalami kerugian.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh CEO LG Electronics Qiao Yujin yang menyatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya tidak akan meninggalkan bisnis smartphone dalam waktu dekat.

Menurut dia, bisnis smartphone yang dimiliki LG memiliki peran yang sangat vital dalam membangun ekosistem IoT. Saat ini, LG memang tengah membangun ekosistem Internet of Things (IoT) yang diterapkan pada mobil serta piranti smart home.

Qiao mengatakan bahwa ekosistem IoT tersebut dibangun dengan mengandalkan perangkat smartphone sehingga tidak ada alasan bagi LG untuk angkat kaki dari peta persaingan.

"Portfolio bisnis LG termasuk home appliance dan otomotif. Sebab itu, kami belum mempertimbangkan keluar dari bisnis smartphone," ujar Qiao.

Qiao juga menyebut bahwa saat ini LG tengah menjalani tahun kedua dalam proses restrukturisasi bisnis smartphone perusahaannya. Proses restrukturisasi ini akan terus berlanjut hingga tahun 2020 mendatang.

Meski demikian, dia menepis dugaan bahwa LG akan melakukan pemangkasan jumlah pegawai. Qiao mengatakan tidak berniat untuk mengurangi jumlah tenaga kerja di divisi smartphone dan menyatakan tengah berusaha membangun kepercayaan konsumen.

Tak hanya itu, dalam pernyataannya, Qiao juga mengisyaratkan bahwa LG akan segera merilis smartphone teranyar yang mengacu pada LG G8 ThinQ.

Bisnis smartphone LG sendiri kini memang tengah berada dalam kondisi yang tak stabil. Perusahaan asal Korea Selatan tersebut kalah bersaing dari rekan senegaranya, Samsung.

Baru-baru ini, LG Electronics mengumumkan pendapatan untuk tahun 2018. Secara keseluruhan, laporan itu menunjukkan LG telah mendapat keuntungan secara signifikan dari tahun sebelumnya.

Namun, dibandingkan dengan divisi lain yang membukukan hasil cemerlang, pendapatan dari divisi LG Mobile yang menaungi bisnis smartphone masih terus merosot dan mengalami kerugian selama empat tahun terakhir.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar