INILAHCOM, San Francisco - Bukan hanya pada teks, kini Facebook menambah kemampuan pengecekan fakta mereka terhadap berita palsu ke foto dan video.
"Kami memperluas pengecekan fakta untuk foto dan video ke 27 mitra kami di 17 negara di seluruh dunia. Ini akan membantu kami mengidentifikasi dan mengambil langkah terhadap misinformasi lebih cepat," kata Antonia Woodford, Manajer Produk Facebook, melalui blog resmi Facebook.
Seperti pengecekan fakta untuk artikel, Facebook juga menggunakan machine learning dibantu dengan pelaporan dari pengguna. Foto dan video bermasalah tersebut dikirim ke mitra fact-checker mereka untuk ditelaah lebih jauh.
"Pengecek fakta dapat memerika foto dan video benar atau salah dengan gabungan kemampuan-kemampuan untuk memeriksa dengan praktik jurnalistik, seperti menggunakan referensi dari penelitian, akademik atau kantor pemerintah," kata Woodford.
Facebook juga menggunakan optical character recognition (OCR) untuk memisahkan teks dari foto dan membandingkannya dengan teks dari artikel, untuk mendeteksi apakah sebuah foto atau video dimanipulasi.
Facebook menilai penyebaran berita palsu berbeda medium di masing-masing negara tempat mereka beroperasi.
"Contohnya, di AS, orang-orang mendapat misinformasi dari artikel, sementara di Indonesia, mereka melihat foto yang menyesatkan," kata dia.
Foto dan video bermasalah yang masuk ke platform Facebook dikategorikan dalam manipulasi atau fabrikasi, tidak sesuai konteks dan klaim teks atau audio.
Minggu, 16 September 2018
Facebook Perluas Cek Berita Palsu ke Foto & Video
Facebook Perluas Cek Berita Palsu ke Foto & Video
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar