INILAHCOM, Virginia - NASA kabarnya berencana membangun stasiun luar angkasa kecil di orbit Bulan pada pertengahan tahun 2020.
Didukung dengan semakin seringnya perusahaan swasta mengirimkan barang ke luar angkasa, stasiun yang akan menjadi 'pintu masuk' ini akan membuat misi berawak ke Bulan menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
"Apa yang terjadi di industri peluncuran komersil akan terjadi pada industri Bulan komersil. Saya rasa, keduanya merupakan analogi yang saling berkaitan," kata Bob Richards, CEO Moon Express, seperti dilansir USA Today.
Moon Express didirikan pada 2010 dengan tujuan untuk mencari dan menambang Bulan untuk mencari sumber daya untuk manusia. Perusahaan itu tengah berusaha untuk menurunkan biaya robot dalam misi ke Bulan. Namun, Richards merasa di masa yang akan datang manusia akan bisa tinggal di Bulan.
Pada Desember 2017 lalu, Presiden AS Donald Trump memang mendorong NASA untuk kembali mengirimkan astronot ke Bulan. Misi berawak ke Bulan terakhir yang NASA lakukan adalah Apollo 17 pada 1972.
Pemerintahan Trump memiliki fokus yang berbeda dari pemerintahan Obama, yang fokus untuk mengirimkan astronot ke Mars.
NASA bekerja sama dengan perusahaan seperti Moon Express untuk mengirimkan pesawat lander robotik yang membawa instrumen penelitian ke Bulan. Program ini paling cepat akan dilakukan pada 2019.
Stasiun luar angkasa yang ingin NASA buat tidak akan bisa mengirimkan astronot ke Bulan tanpa lander dari rekan internasional atau rekan komersil. Namun, masalah ini bisa diselesaikan dengan bantuan dari SpaceX milik bos Tesla, Elon Musk atau Blue Origin milik bos Amazon, Jeff Bezos.
Minggu, 22 Juli 2018
NASA Ingin Bangun Stasiun Luar Angkasa di Bulan
NASA Ingin Bangun Stasiun Luar Angkasa di Bulan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar