INILAHCOM, Jakarta - Oknum Call Center Grab dipastikan meraup uang hingga Rp 1 miliar dengan cara memodifikasi akun mitra Grabcar.
Terungkapnya aksi tersebut dinilai sebagai bukti lemahnya sistem, pengawasan, dan kepedulian akan hak para mitra.
Ketua Forum Peduli Mitra Transportasi Online Indonesia Azas Tigor Nainggolan menyayangkan aksi karyawan dan mantan pegawai Grab yang "merampok" uang insentif itu.
Terlebih berdasarkan keterangan dari pihak Kepolisian, kejadian berlangsung cukup lama, beraksi sejak akhir 2017 dan baru ada laporan ke Polisi pada Mei 2018.
Maka, kata Azas, kasus itu membuktikan betapa sistem dan pengawasan Grab sangat lemah.
Terlebih lagi menurut kepolisian, oknum itu memiliki kewenangan membuka akun email dan data pribadi sopir taksi online yang terdaftar.
”Ini menunjukkan Grab nggak profesional perusahaannya. Pengawasan dan sistemnya lemah,” sesalnya, Minggu (10/06).
Dana raib oleh ulah orang-orang tidak bertanggungjawab di Grab itu, menurutnya, merupakan hak mitra pengemudi yang semestinya tidak boleh ditunda pembayarannya.
”Tidak ada alasan menunda pembayaran karena uangnya ditilep. Itu hak mitra driver," tegasnya.
Seperti diketahui, polisi mengungkap aksi kejahatan pembobolan akun mitra pengemudi Grab. Dugaannya mencuri uang sampai Rp 1 miliar.
Polisi menangkap tiga petugas call center aktif Grab, satu mantan admin call center, dan seorang modifikator akun para mitra Grab.
Uang yang dicuri itu merupakan dana insentif untuk mitra GrabCar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar