INILAHCOM, Los Angeles - Sejumlah arkeolog mengumumkan penemuan berupa 115 koin perunggu kuno di bawah sisa-sisa reruntuhan rumah di Kota Korintus, Yunani. Koin yang berusia sekitar 1.500 tahun tersebut ditemukan oleh Paul Scotton, ketua literatur komparatif dan klasik di California State University, AS, pada 2016 lalu.
Awalnya, Scotton memimpin penggalian di Pelabuhan Lechaion, Korintus. Para arkeolog menyebut temuan ini sebagai penanda tanggal penghancuran asli pelabuhan, sekitar tahun 600.
Profesor Michael Ierardi dari Bridgewater State University, Massachusetts, AS, yang terlibat dalam penggalian ini memperkirakan koin tertua yang ditemukan berasal dari tahun 306 hingga 337. Sedangkan koin terbaru diperkirakan berasal dari tahun 491 hingga 518.
Live Science melaporkan, koin-koin itu ditemukan hanya beberapa sentimeter dari permukaan tanah. Ini menjadikannya misteri, mengapa sang pemilik tidak kembali untuk mengambilnya.
"Hal yang penting adalah bahwa ada sesuatu yang sangat dekat dengan permukaan modern. Ada alasan mengapa pemiliknya tidak kembali," ujar Scotton.
Menurut dia, koin-koin tersebut membuktikan bahwa pelabuhan itu telah hancur bekali-kali oleh bencana alam tapi dibangun kembali berkali-kali pula. Sayangnya, pelabuhan ini tidak dibangun kembali setelah kerusakan yang terakhir. Itu menjadikan sebuah misteri lain.
"Apakah bencana pada waktu itu berbeda dari semua bencana yang sebelumnya ketika pelabuhan ini dibangun kembali," kata Scotton.
Selain koin, para arkeolog juga menemukan dua basilika besar (bangunan yang populer pada kekaisaran Romawi Kuno). Satu basilika bertanggal akhir abad pertama hingga awal abad kedua. Sedangkan basilika yang lain kemungkinan bertanggal koloni Romawi awal.
Para arkeolog menduga basilika tersebut dulunya adalah bangunan pemerintahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar