INILAHCOM, Jakarta - Teknologi Power IQ bukanlah barang baru untuk produk pengisian ulang pada perangkat penyimpan daya. Teknologi yang merupakan inovasi dari Anker ini rupanya telah mengalami banyak evolusi dan penyesuaian untuk kebutuhan saat ini. Dengan versi 2.0, Anker mencoba memberikan sebuah penemuan terbaru untuk teknologi pengisian daya.
Pada teknologi Power IQ 2.0 ini, Anker masih menonjolkan kecepatan dalam pengisian daya untuk perangkat smartphone. Power IQ menekankan pada pengenalan secara otomatis arus dan kebutuhan perangkat yang terhubung dengan pengisi daya yang telah dibubuhi teknologi Power IQ 2.0.
Selama ini, banyak dari kita yang mempunyai pemahaman bahwa output dari sebuah perangkat adalah hal yang sangat menentukan untuk percepatan sebuah pengisian daya. Anker telah menyadari sebelumnya ketika teknologi dalam pengisian daya masih sangat prematur.
Setiap perangkat mempunyai prosedur pada setiap perangkat lunak yang dimilikinya. Sehingga angka output yang tertera bukanlah solusi utama untuk pengisian dengan waktu yang singkat.
Perangkat lunak besutan Android contohnya, akan mempunyai prosedur dalam pengisian daya yang dibutuhkan. Perangkat lunak dari Apple yang disebut dengan iOS juga memliki prosedur dan protokol tersendiri dan berbeda.
Dengan hanya menonjolkan daya yang keluar dari perangkat pengisi 'charger' akan mengakibatkan tidak stabilnya daya yang akan diterima oleh smartphone. Mengingat dalam setiap perangkat terdapat chip pintar yang berfungsi untuk mengatur daya masuk yang diterima.
Dengan teknologi Power IQ, terbuangnya arus yang masuk dapat ditekan dengan menstabilkan daya yang masuk dan secara otomatis mengenali chip pintar yang berfungsi mengatur arus yang akan diterima. Power IQ akan membuat arus yang masuk lebih stabil dan lebih sedikit arus yang akan terbuang.
Dalam sebuah proses pengisian, sebuah perangkat pengisi daya baik itu penyimpan daya ‘power bank’ atau pun juga port charger, akan mengalami percepatan dalam pengisian daya ketika dapat lebih baik mengenali kebutuhan dari sebuah perangkat yang akan diisi.
Hal ini diperjelas oleh Shintawaty selaku Sales Representative Anker Indonesia, yang menyebut bahwa teknologi Power IQ ini adalah teknologi paten yang dimiliki oleh Anker.
"Kami bisa mengatakan bahwa teknologi ini memang merupakan teknologi yang tercanggih untuk pengisian daya dengan kecepatan waktu dan keamanan. Bisa kita contohkan untuk pengisian iPhone 7 Plus bila diisi dengan menggunakan teknologi Power IQ 2 akan dapat menghemat waktu sampai dengan 60 menit dibandingkan dengan charger original iPhone sendiri," katanya.
Power IQ memang sudah menjadi teknologi yang digadang-gadang oleh pabrikan yang bermarkas di Amerika Serikat tersebut. Saat ini, perkembangan teknologi Power IQ sudah mencapai tingkat 2.0.
Berikut ini adalah beberpa uji internal yang dilakukan oleh laboratorium Anker dalam mengukur efektivitas pengunaan waktu dalam pengisian daya.
Didirikan pada tahun 2011 oleh beberapa orang yang dulunya bekerja di Google, Anker telah berkembang setelah kurang lebih lima tahun sejak didirikan dan mendominasi pasar untuk pengisian daya perangkat bergerak.
Anker merupakan merek nomor satu untuk perangkat pengisi/penyimpan daya pada perangkat bergerak dan tiga besar di beberapa pasar di luar AS. Perusahaan yang berpusat di Kota Seattle ini membuka kantor pusat untuk Asia di Hong Kong dan mulai mengembangkan pasarnya di Indonesia pada akhir 2016.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar