INILAHCOM, San Francisco - YouTube resmi memiliki divisi baru bernama Intelligence Desk. Divisi ini hadir untuk membantu menemukan video kontroversial dan kurang pantas lebih awal, sebelum video tersebut menjadi masalah untuk pengiklan.
Divisi Intelligence Desk akan mengandalkan konsultan pihak ketiga, situs media sosial, feedback pengguna dan data Google, untuk membantu menemukan video yang dinilai terlalu kontroversial untuk pengiklan dan pelanggan YouTube. Video ini akan dihapus sebelum iklan disematkan.
Baru-baru ini YouTube menghadapi masalah dengan memungkinkan video yang diunggah ekstrimis mendapatkan iklan dari perusahaan besar. Hal ini menimbulkan kesan seolah perusahaan tersebut mendukung agenda radikal, dan mengakibatkan kontroversi tidak diinginkan bagi bisnis.
Guna membantu mencegah video-video tidak pantas semacam itu mengalir ke YouTube, mereka berencana menambah 10 ribu moderator konten baru sebelum akhir tahun ini.
"Kami memperluas kerja kami dalam melawan para aktor buruk yang mencoba menyalahgunakan platform kami. Ini meliputi pengerahan lebih banyak orang untuk mengatasi potensi pelanggaran konten dan meningkatkan teknologi pembelajaran mesin kami. Kami bisa mengonfirmasi bahwa bagian dari upaya-upaya tersebut akan mencakup pembentukan tim yang didedikasikan untuk melindungi platform kami dari tren dan ancaman yang muncul," demikian pernyataan YouTube seperti dilansir Phone Arena.
Dalam upayanya mendapatkan kembali dukungan dari pengiklan, pada pekan lalu YouTube mengumumkan bahwa kreator konten yang ingin dibayar dari video harus memenuhi kriteria pengukuran tertentu terkait pemirsa.
Kreator konten juga harus menyiarkan video mereka selama lebih dari 4.000 jam dari total waktu penyiaran dalam kurun waktu selama lebih dari 12 bulan, dan setidaknya memiliki jumlah subscriber sebanyak 10 ribu.
YouTube akan memanfaatkan manusia untuk melakukan moderasi dan menambahkan berbagai alat baru untuk memastikan iklan para pengiklan tidak tampil di video bermasalah seperti video yang mengandung ujaran kebencian, eksploitasi anak dan konten tidak pantas lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar