INILAHCOM, San Francisco - Twitter menyatakan bahwa pihaknya tidak akan memblokir akun milik para pemimpin dunia, meski pernyataan mereka dianggap kontroversial. Jejaring sosial ini menganggap perlunya mendukung 'percakapan publik' tentang isu politik.
Pernyataan Twitter itu muncul beberapa hari setelah cuitan dari Presiden Donald Trump yang mengisyaratkan penggunaan senjata nuklir AS yang menuai kritik bahwa jejaring sosial populer tersebut mengizinkan adanya ancaman aksi kekerasan.
"Kami hadir untuk melayani dan membantu memajukan percakapan publik secara global. Para pemimpin dunia memainkan peran penting dalam percakapan itu karena dampak besarnya terhadap masyarakat," demikian ungkap Twitter dalam pengumuman blog.
"Memblokir pemimpin dunia dari Twitter atau menghapus cuitan kontroversial mereka akan menyembunyikan informasi penting yang seharusnya dapat disaksikan dan diperdebatkan. Penghapusan juga akan membungkam suara pemimpin tersebut, dan tentu saja akan menghambat diskusi penting terkait pernyataan dan tindakan mereka," imbuh mereka.
Twitter tidak secara spesifik merujuk Trump atas cuitan pada pekan lalu yang mengungkap bahwa Presiden AS itu siap mengaktifkan senjata nuklir yang 'lebih besar dan kuat' dibandingkan milik Korea Utara.
Pernyataan Twitter itu juga muncul kurang dari sebulan setelah mereka mulai memberlakukan aturan baru yang ditujukan untuk menyaring konten bermotif kebencian dan kasar di jejaring sosial itu, termasuk pesan yang mendukung atau memuji aksi kekerasan, demikian laporan AFP.
Minggu, 07 Januari 2018
Twitter Tak Akan Blokir Akun Pemimpin Dunia
Twitter Tak Akan Blokir Akun Pemimpin Dunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar