INILAHCOM, Jakarta - Perkembangan pengguna internet di Indonesia melonjak tajam setiap tahun. Namun, peningkatan itu tak diiringi kesadaran soal keamanan yang rentan.
Pengguna internet banyak yang merasa tidak aman dan kerap terdengar keluhan privasinya disalahgunakan oleh provider sehingga menyebabkan kerugian.
Dengan masih rentannya keamanan dalam teknologi tersebut, MaidSafe hadir di Indonesia dengan membuat terobosan baru sebuah jaringan SAFE (secure access for everyone).
Jaringan yang dirancang selama satu dekade lebih oleh perusahaan asal Skotlandia ini, membuat data dan komunikasi terdesentralisasi, sehingga keamanan yang disediakan semakin pasti.
Adapun Maidafe menggunakan desentralisasi data yang tersebar di seluruh dunia sebagai file sehingga memungkinkan jaringan menjadi kuat dalam menanggulangi serangan cyber.
MaidSafe mengklaim tidak ada kelemahan dalam sistem , yang juga memiliki jaringan redundansi data yang diprogram untuk menyimpan salinan duplikat dari setiap bagian data.
Dari sisi bisnis teknologi, MaidSafe diibaratkan pemilik lahan bagi penyimpanan data penting konsumen.
Meski begitu, MaidSafe tidak memiliki kontrol terhadap status data konsumen karena secara sistem akan diacak untuk penyimpanannya yang tersebar di beberapa lokasi/server dan konsumen sendiri yang tahu letak penempatan datanya.
CEO & Founder Maidsafe, Richard Irvine optimis, jaringan SAFE akan digunakan oleh miliaran orang untuk mengerjakan berbagai hal yang biasa dilakukan dalam internet.
"Jaringan SAFE sangat aman dengan biaya terjangkau yang pastinya akan menjadi transformasi dalam internet commerce," ujarnya, di Jakarta, Senin (20/2/2017).
Jaringan SAFE telah diluncurkan pada Agustus 2016 lalu, yang memungkinkan pengguna untuk secara aman menyimpan data publik, membagikan data pribadi, memiliki identitas publik sendiri dan menjadi pemilik website sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar