Laman

Rabu, 26 Oktober 2016

5.000 Tahun Lalu, Orang Eropa Makan Hewan Pengerat

5.000 Tahun Lalu, Orang Eropa Makan Hewan Pengerat

INILAHCOM, Edinburgh - Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science mengungkap bukti pertama yang menunjukkan bahwa orang Eropa kuno mengkonsumsi vole sekitar 5.000 tahun lalu.

Mengutip National Geographic, vole merupakan hewan pengerat kecil yang menyerupai tikus, namun memiliki tubuh yang lebih gemuk, ekor berambut yang lebih pendek, kepala yang agak bundar, dan mata serta telinga yang lebih kecil.

"Tulang belulangnya sering ditemukan di situs-situs arkeologi tua di Eropa, tetapi tidak ada yang pernah meneliti mengapa hewan pengerat itu ada di sana. Mungkin itu karena saat ini, tikus bukan lagi menjadi sumber makanan di Eropa," ujar Jeremy Herman, ahli biologi di National Museums of Scotland di Edinburgh, Skotlandia.

Penelitian ini bermula ketika para peneliti mengumpulkan hampir 60 ribu tulang belulang mamalia kecil dari pemukiman Skara Brae, pulau terbesar Kepulauan Orknay di Skotlandia.

Skara Brae terdiri dari sisa-sisa delapan rumah batu dan dihuni pada paruh kedua Zaman Batu, sekitar 3180 SM-2500 SM.

Studi sebelumnya menunjukkan terdapat dua jenis hewan pengerat yang hidup di antara masyarakat Skara Brae, yakni tikus kayu dan vole orkney, jenis yang banyak ditemukan di Eropa.

Namun hingga kini, belum ada seorang pun yang meneliti tentang bagaimana populasi hewan pengerat itu berinteraksi dengan manusia.

Tim peneliti menemukan tanda-tanda bekas terbakar pada sebagian tulang, menunjukkan bahwa hewan ini pernah dipanggang.

"Cara hewan-hewan itu terbakar cukup jelas, segerombolan hewan tersebut terjebak di dalam bara api," ujar Herman.

Dilihat dari jumlah tulang yang ditemukan, Herman mengatakan bahwa hewan pengerat bukanlah sumber makanan utama bagi penduduk Skara Brae. Namun, cukup jelas bahwa para penduduk biasa memakan hewan itu, setidaknya kadang-kadang.

“Kemungkinan orang-orang Skara Brae memakannya sebagai camilan, atau ketika dalam masa-masa sulit,” ungkapnya.

"Atau mungkin juga, anak-anak menangkap hewan tersebut kemudian memanggangnya," imbuh Herman.

Penduduk Skara Brae sebagian besar merupakan petani yang juga memelihara sapi dan domba. Herman mengatakan, sumber makanan utama mereka kemungkinan berasal dari hasil tani, hewan ternak, atau kerang.

Ia menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa penduduk tersebut mengkonsumsi mencit.

“Vole sedikit lebih besar dibanding mencit, tetapi kami tidak tahu mengapa para penduduk lebih memilih vole. Mungkin karena rasanya lebih enak," kata Herman.

Peneliti berharap, studi selanjutnya dapat meneliti hubungan interaksi antara manusia dan hewan pengerat di situs Neolitik lain di kawasan Eropa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar