Laman

Rabu, 26 Oktober 2016

1,5 Miliar Orang Dapat Akses Internet pada 2020

1,5 Miliar Orang Dapat Akses Internet pada 2020

INILAHCOM, Tunis - Sedikitnya 1,5 miliar orang diperkirakan akan mendapatkan akses terhadap Internet pada 2020, kata Sekretaris Jenderal ITU (International Telecommunication Union) Zhao Houlin.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Xinhua di Tunis, Tunisia, Zhao mengatakan bahwa sebagai badan khusus PBB, tujuan ITU adalah untuk memastikan semua orang mendapat manfaat dari kemajuan teknologi internet.

Menurut ITU, sekitar empat miliar orang di seluruh dunia masih belum terhubung ke Internet.

"Dunia ini akan benar-benar berbeda jika mereka semua mendapatkan akses ke Internet," kata Zhao.

Ia mencatat bahwa ITU mendorong negara-negara maju untuk mentransfer teknologi mereka ke dunia berkembang untuk kepentingan penduduk yang tinggal di daerah terpencil dan terbelakang.

Pada Rabu (26/10/2016) Zhao memimpin upacara pembukaan Sidang Standardisasi Telekomunikasi Dunia. Pertemuan telah menarik lebih dari 1.000 peserta dari sekitar 100 negara tahun ini.

Di tahun 2020 nanti, Zhao memperkirakan bahwa teknologi mobile 5G akan digunakan secara luas, sejalan dengan semakin populernya penggunaan beberapa perangkat yang dapat dipakai.

ITU didirikan pada 1865, dan salah satu tujuannya untuk mendirikan sebuah standar universal bagi komunikasi global, kata Zhao, menambahkan bahwa standardisasi memainkan peran utama dalam perekonomian dan masyarakat pada umumnya.

"Lebih dari 95% dari data pada Internet ditransfer berkat standar-standar yang ditetapkan oleh ITU, termasuk standar pengkodean video," kata Zhao.

Menurutnya, standarisasi industri telah didominasi oleh beberapa perusahaan-perusahaan besar dari negara-negara maju, sementara saat ini beberapa perusahaan dari negara-negara berkembang juga telah memasuki lapangan.

Zhao menambahkan, beberapa perusahaan kecil dan menengah telah menyediakan solusi komunikasi yang dapat diterapkan di seluruh dunia.

Ia mencontohkan beberapa perusahaan ICT muda dari China, seperti Huawei dan ZTE yang telah menambah jangkauan mereka secara global, adalah contoh brilian untuk usaha kecil dan menengah di negara-negara berkembang.

Zhao pun memuji China karena pengabdiannya untuk inovasi dalam industri telekomunikasi, yang digambarkan oleh peningkatan jumlah hak paten yang terdaftar, demikian lansir Xinhua. [tar]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar