Laman

Jumat, 08 Februari 2019

Studi: Kepuasan Teknologi SDM Masih Rendah

Studi: Kepuasan Teknologi SDM Masih Rendah

INILAHCOM, Jakarta - Tingginya permintaan masyarakat akan layanan yang praktis saat ini ternyata belum diimbangi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) di banyak perusahaan yang memahami perkembangan teknologi.

Hal tersebut diungkap oleh studi penelitian dari Alight Solutions, perusahaan terdepan dalam solusi manajemen kesehatan, kekayaan, dan sumber daya manusia yang menyebut untuk kawasan Asia Pasific lebih dari setengah (55 persen) perusahaan merasa tidak puas dengan platform teknologi SDM mereka saat ini, meningkat 10 persen dari 2016.

Merespon hal ini, hampir 60 persen perusahaan secara aktif merencanakan dan mengevaluasi investasi pada teknologi terbaru dalam 12 hingga 24 bulan ke depan.

Dalam laporan, The State of HR Transformation Study 2018-19, Alight mengamati lebih dari 670 organisasi dari berbagai sektor di Asia Pasifik, merepresentasikan 6,1 juta pegawai dan pendapatan sebesar US$7 triliun untuk menentukan pendekatan dalam mengidentifikasi dan mengimplementasikan solusi SDM yang memberikan dampak besar namun dengat usaha seminimal mungkin.

"Di era cloud dan peningkatan teknologi, ketergantungan Asia Pasifik terhadap strategi platform SDM yang terbaik sudah berakhir. Konsolidasi platform dan layanan omni-channel akan menjadi pembeda terbesar untuk mendorong SDM di dunia digital," ujar Vikrant Khanna, Asia Leader, HR Transformation and Change, Alight Solutions, yang juga co-author dari penelitian ini.

"Fungsi SDM di organisasi Asia Paifik merupakan sebuah perjalanan untuk meminimalisasi waktu yang dihabiskan dalam melakukan transaksi dan administrasi untuk memberikan pengalaman karyawan yang unggul dan menndorong kerja sama bisnis yang memfasilitasi transformasi organisasi," timpal Shaswat Kumar, Asia Leader, HCM Solutions, Alight Solutions, dan co-author dari penelitian ini.

"Perusahaan di Asia Pasifik menyadari bahwa fungsi SDM yang diberdayakan adalah kunci dari transformasi ini, dan hampir 75 persen dari perusahaan tersebut berencana meningkatkan pengeluaran untuk peningkatan kapabilitas SDM terutama dalam bidang analisis, kecerdasan digital dan fasilitas perubahan," imbuhnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar