INILAHCOM, San Francisco - Pertarungan di jalur hukum antara Qualcomm dan Apple terus berlanjut seiring dengan sebuah gugatan hukum baru yang diajukan.
Qualcomm menuding bahwa Apple telah mengunakan pengaruh komersialnya untuk menuntut 'akses yang belum pernah terjadi sebelumnya' ke perangkat lunak yang 'sangat berharga dan sangat rahasia', termasuk kode sumber.
Perangkat lunak yang dimaksud adalah firmware modem. Apple telah membeli modem data mobile dari Qualcomm selama bertahun-tahun. Namun, pada iPhone 7, Apple juga mulai menggunakan modem Intel untuk beberapa perangkatnya.
Intel mendapat sorotan dalam tuntutan hukum yang baru diajukan Qualcomm tersebut. Pasalnya, Apple disebut berbagi informasi firmware modem Qualcomm dengan Intel, yang merupakan salah satu pesaing terbesar Qualcomm di industri mobile chipset.
Jika nanti tuduhan ini terbukti benar, Apple tampaknya harus membayar uang tunai untuk pelanggaran tersebut kepada Qualcomm. Produsen chipset asal AS itu mengatakan bahwa Apple gagal mematuhi persyaratan lisensi perangkat lunaknya, dan karena itu menuntut pelanggaran kontrak.
Qualcomm juga menyebut bahwa Apple tidak mengizinkan audit untuk meninjau bagaimana penanganan perangkat lunak tersebut, sebuah kewajiban yang termasuk dalam kontrak antara kedua perusahaan tersebut.
Gugatan baru ini muncul hanya beberapa hari setelah Apple dikabarkan tidak akan lagi membeli modem dari Qualcomm untuk iPhone dan iPad keluaran 2018. Jika hal tersebut benar-benar terjadi, maka akan memangkas pendapatan Qualcomm sekitar 7,5 persen, demikian laporan GSM Arena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar