Laman

Jumat, 20 Oktober 2017

Daihatsu Gelar Kampanye 'STOP! Bullying Anak'

Daihatsu Gelar Kampanye 'STOP! Bullying Anak'

INILAHCOM, Jakarta - Daihatsu kembali membuktikan komitmen tanggung jawab sosial di bidang pendidikan anak usia sekolah dasar dengan menggelar Daihatsu Smart Car Campaign bertajuk 'STOP! Bullying Anak' di SDN Pegangsaan Dua 05, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kegiatan yang merupakan roadshow ke-10 Sekolah Dasar (SD) di Jabodetabek ini dilaksanakan pada Oktober 2017 hingga Februari 2018. Daihatsu menggandeng Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara.

Daihatsu menyampaikan pesan 'STOP! Bullying Anak' kepada orang tua, guru, dan anak-anak di sekolah, seiring dengan sering terdengarnya kasus bullying di Indonesia.

Kegiatan meliputi seminar untuk orang tua tentang pola pengasuhan anak dan kelas interaktif anak yang mengajarkan pentingnya bekerja sama yang diikuti 100 orang tua dan 350 anak yang difasilitasi oleh Komnas PA.

Selain itu, terdapat pula kegiatan 'Daihatsu Smart Car' dengan menggelar lomba menggambar dan mewarnai bertema 'Aman Berkendara di Jalan Raya'.

Kampanye 'STOP! Bullying Anak' dibuka Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad bersama Ketua Umum Komnas PA Arist Merdeka Sirait. Turut hadir Sekjen Komnas PA Dhanang Sasongko, Ketua PMI Jakarta Utara H. Sabri Saiman, serta perwakilan Manajemen Daihatsu, General Affairs Division Head Haryanto NH.

“Untuk pertama kali Daihatsu mengadakan kegiatan bertema 'STOP! Bullying Anak'. Kami ingin mengambil bagian untuk mengedukasi anak dan orang tua, bekerja sama dengan Komnas PA dan PMI," ujar Haryanto.

Arist Merdeka Sirait juga menyampaikan bahwa sangat mendukung program kampanye 'STOP! Bullying Anak' dan menaruh apresiasi yang setinggi-tingginya.

"Kami berharap program ini melibatkan seluruh komponen masyarakat, baik orang tua, guru, dan masyarakat sehingga bisa menjadi bagian dari Gerakan Perlindungan Anak Bersama," kata Arist.

Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad pun menyambut baik kegiatan ini. Menurut dia, hal semacam ini semestinya dilakukan oleh semua pihak, baik swasta, sekolah maupun orang tua sendiri.

"Kita harus lebih jeli lagi melihat fenomena bullying ini. Kita tidak boleh meremehkan perilaku anak-anak kita yang dapat mengarah ke tindakan bullying. Penggunaan media sosial sangat berpengaruhpada perilaku anak-anak sekarang. Sebagai orang tua kita harus bijak dalam memberi pengarahan kepada anak-anak," ucapnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar